Konsep best games sering kali identik dengan karya yang mampu melampaui zamannya. Ada supermpo  banyak judul yang hingga kini tetap digemari meski teknologi sudah jauh berkembang. Game seperti Shadow of the Colossus, Final Fantasy VII, atau Metal Gear Solid membuktikan bahwa sebuah karya bisa bertahan berkat alur cerita mendalam dan inovasi gameplay. Bahkan setelah bertahun-tahun, best games ini terus menjadi bahan diskusi di kalangan gamer dan kritikus.

Keberhasilan best games biasanya juga terlihat dari kemampuannya menginspirasi generasi berikutnya. Banyak judul baru yang lahir dengan mengambil elemen dari game klasik, baik berupa gaya grafis, mekanisme pertarungan, maupun tema naratif. Hal ini membuat best games seakan menjadi fondasi yang terus melahirkan inovasi baru. Tanpa mereka, perkembangan industri tidak akan sekaya sekarang.

Namun, yang membuat best games benar-benar abadi adalah ikatan emosional dengan pemain. Misalnya, kisah heroik dalam The Legend of Zelda atau tragedi dalam Final Fantasy selalu meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Ketika seorang gamer mengenang masa kecilnya, sering kali ingatan itu terhubung dengan game legendaris yang mereka mainkan. Dari sinilah lahir komunitas dan nostalgia yang menguatkan status game tersebut sebagai yang terbaik.

Dengan kata lain, best games bukan hanya tentang teknis atau nilai komersial. Lebih dari itu, game terbaik adalah karya seni interaktif yang mampu hidup di hati para pemain, bahkan puluhan tahun setelah dirilis.